Tetapi tidak bagi masyarakat Panaragan Jaya dan sekitarnya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang kesal terhadap penyaluran beras SPHP dianggap tidak tepat sasaran.
Perihal masyarakat mengeluh beras yang disalurkan oleh pihak Bulog tidak mereka dapatkan. Mengingat masyarakat harus mendapatkan beras SPHP melalui warung ke warung dengan harga yang tidak sesuai, dikarenakan warung menjual dengan harga diatas yang sudah ditentukan oleh Bulog.
Salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, saat beras tersebut datang di pasar lalu disalurkan ke toko-toko, akan tetapi masyarakat tidak bisa langsung mendapatkannya.
“Beras itu disalurkan pihak toko yang di pasar ke pihak warung-warung,” katanya.
Namun saat mereka akan membeli ke warung, sangat disayangkan pihak pemilik warung menjual dengan harga yang sangat di luar yang ditentukan Bulog.
“Kata pihak Warung Tri mereka nebus dengan pihak toko yang di pasar dengan harga Rp 60.000/5kg. Jadi pihak warung jual dengan harga 70-75 ribu/5kg,” ucapnya.
Warga sangatlah kecewa dengan keadaan yang membuat mereka merasa dipermainkan, seharusnya memberikan solusi akan tetapi malah sebaliknya.
Saat Kabag Ekonomi Suwardi dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, ia akan berkoordinasi kepada pihak Bulog mengapa terjadi seperti itu di Pasar Panaragan Jaya.
“Coba tanya ke pihak Dinas Ketahanan Pangan/Bulog, karena saya masih gak enak badan, coba tar saya cek dulu, karena cuma di Panaragan Jaya saja seperti itu, kalau di Pasar Pulung, Dayamurni, dan Pasar Mulyo Asri gak kacau seperti itu,” kata Suwardi.
Menurut informasi Beras SPHP itu dikemas dalam kemasan 5 kg sehingga pedagang diharapkan menjual sekitar Rp. 54.500. Jenis beras dalam operasi pasar SPHP adalah beras medium. Sesuai HET itu berarti Rp54.500 per 5 kg beras.
