Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cegah Penyakit LSD, Dinas Pertanian Bandar Lampung Lakukan Sosialisasi Kepada Masyarakat

Jumat, 27 Januari 2023 | Jumat, Januari 27, 2023 WIB Last Updated 2023-02-07T04:31:20Z
Foto. Pemeriksaan Terhadap Hewan di Kelurahan Rajabasa Jaya (Sumber. NR)

MP Bandar Lampung - Cegah penularan wabah Lumpy Skin Disease (LSD), Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung lakukan sosialisasi kepada kelompok ternak di Kelurahan Rajabasa Jaya, Jum'at (27/1/2023).


Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini mengatakan sosialisasi ini dilakukan secara swadaya dalam rangka antisipasi cegah adanya penyakit LSD.

"Jangan sampai penyakit LSD ini masuk, Kota Bandar Lampung ini banyak lintasannya yang juga gak sengaja banyak orang yang melintas bawa sapi dan turun disini. Yang sudah masuk itu di jawa. Nah jangan sampai sapi yang sudah terkena disana masuk ke kita," ujar Agustini saat dimintai keterangan.

Oleh sebab itu, Lanjut Agustini harus perlu di waspadai sehingga kita harus tahu dan petani-petani juga kita berikan sosialisasi agar paham. 

"Sekarang kita sosialisasi dulu terus action nya kita akan adakan vaksin. Makanya untuk warga kalau begitu ada vaksin sudah tahu dan dapat membawa sapinya kesini," paparnya.

Selain itu, penyebaran juga dapat terjadi melalui kutu. Karenanya guna mengantisipasi tersebut pihaknya melakukan penyemprotan desinfektan pada kandang agar tidak terkontaminasi.

Agustini menjelaskan, dampak yang akan terjadi ketika wabah ini masuk yakni adanya penurunan ekonomi bagi masyarakat juga Pemerintah setempat.

"Karena gini, ketika dia terkena itu otomatis sapi itu kan karena gejalanya cacar itu kelihatan dari segi fisik ada bekas tanda, otomstis orang gak mau beli. Kalau ada yang beli juga kan belinya diam-diam pasti murah, dan juga kan ekonomi kita pasti menurun," jelasnya.

Agustini menerangkan, jumlah sapi di Bandar Lampung saat ini ada sekitar 3 ribu ekor dannkelompok ternak sekitar 50 kelompok.

Agustini mengaku, sosialisasi akan dilaksanakan di setiap kelurahan yang terdapat di wilayah setempat.

"Kami nanti laksanakan per kelurahan, ini adalah yang pertama karena kita kan segera dan nanti akan dilakukan sosialisasi oleh para penyuluh kami, jadi nanti per kelurahan penyuluh akan datang semua untuk menyampaikan," tandasnya.


Kemudian, Rifki selaku Dokter Hewan mengatakan, Persiapan vaksinnya nanti untuk jumlah akan di tentukan oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan populasi dan kebutuhan.

"Langkah-langkah yang dilakukan apabila kelompok ternak menemukan gejala LSD segera melaporkan ke kami. Untuk penentuan diagnosa kita akan swab dan akan kita lakukan di lab," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan vitamin yang qkan diberikan kepada ternak.

"Kita akan berikan sportif terapi vitamin seperti obat cacing artinya menjaga kondisi ternak kita untuk tetap vit dan sehat," tandasnya.

"Kalau secara teori tidak ada penularan kemanusia, karena virusnya hanya untuk ternak. Cuman yang perlu diperhatikan ketika kita menangani adanya ternak yang terinfeksi untuk penanganan pengolahan limbah buangan kita, itu yang bisa mencemari dan bisa menjadi sumber penularan. Kalau dagingnya masih bisa dipakai," pungkasnya.

Selain itu, Udin salah satu Peternak mengaku senang dengan adanya sosialisasi tersebut 

"Mudah-mudahan dapat mengatasi adanya penyakit ini. Sebelum sosialisasi ini, belum tahu adanya penyakit LDS ini. Tentunya perlu pembersihan dan pengobatan dini," tandasnya. (NR)
×
Berita Terbaru Update