Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

10 Polisi Terluka Saat Amankan Aksi Petani Singkong di Kantor Gubernur Lampung

Senin, 05 Mei 2025 | Senin, Mei 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-05T11:11:17Z

 


MP LAMPUNG - Bentrok mewarnai aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar Aliansi Masyarakat Peduli Petani Singkong Indonesia di depan Kantor Gubernur Lampung, Senin (05/05/2025). 


Aksi yang diikuti ratusan massa dari lima kabupaten dan OKP Cipayung Plus ini berubah ricuh ketika audiensi antara perwakilan pendemo dan pejabat Pemprov Lampung gagal menemukan titik temu.


Massa yang kecewa mulai memaksa masuk ke area dalam Kantor Gubernur Lampung. Aparat kepolisian yang berjaga mencoba meredam dorongan massa, namun situasi cepat berubah menjadi chaos. 


Lemparan batu, kayu, dan benda tumpul melayang ke arah petugas. Suasana mendadak mencekam. Teriakan dan tangis kepanikan terdengar dari berbagai sisi barikade.


Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun membenarkan adanya korban luka dari pihak kepolisian. 


“Sebanyak 10 anggota kami mengalami luka saat berusaha mengendalikan situasi. Mereka dilempari batu dan benda keras oleh peserta aksi,” ungkapnya.


Salah satu yang mengalami luka paling parah adalah Bripka Yuli Setiawan, anggota Provos Polsek Teluk Betung Selatan. 


“Bripka Yuli mengalami luka robek di kepala akibat lemparan benda tumpul dan langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk penanganan intensif,” jelas Yuyun.


Delapan personel Dit Samapta Polda Lampung lainnya juga menderita luka di berbagai bagian tubuh akibat lemparan batu, seperti dagu, pipi, leher, dan tangan. 


“Sebagian besar korban ditangani langsung di lokasi oleh tim medis, menggunakan ambulans yang sudah disiagakan,” lanjutnya.


Selain itu, Bripka Ali Hanafi dari Sat Intelkam Polresta Bandar Lampung turut menjadi korban setelah terkena lemparan rambu yang diarahkan massa ke arah petugas. 


Sementara Briptu Rio Candra dari Brimobda Lampung mengalami luka di dagu kanan akibat lemparan batu keras.


Adapun data anggota yang terluka sebagai berikut:


1. Yuli Setiawan 

Pangkat Bripka/ 80070041

Anggota Provos Polsek TBS Polresta Bandar Lampung

Luka robek di kepala 

Dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara


2. Rendi Dwi Atmaja 

Pangkat Bridpa/04060953

Dit Samapta Polda Lampung

Luka di bagian bahu kiri, terkenapa batu

Ditangani di TKP Ambulance


3. Daffigo 

Pangkat Bripda/04120315

Dit Samapta Polda Lampung

Luka robek pada dagu terkena batu 

Ditangani di TKP Ambulance 


4. Toni sanzaya 

Pangkat Bripda/05030513

Dit Samapta Polda Lampung

Luka robek pada leher terkena batu 

Ditangani di TKP Ambulance 


5. Raka Alfito

Pangkat Bripda/05060299

Dit Samapta Polda Lampung

Luka pada pipi ke dagu kiri

Ditangani di TKP Ambulance 


6. Baliya 

Pangkat Bripda/04030779 

Dit Samapta Polda Lampung 

Luka ringan pada tangan kanan 

Ditangani di TKP Ambulance 


7. Aryo Yoga Pratama 

Pangkat Bripda/04060543

Dit Samapta Polda Lampung

Nyeri pada kepala terkena batu 

Ditangani di TKP Ambulance


8. Rangga Herviansyah 

Pangkat Bripda/03061562

Dit Samapta Polda Lampung

Luka pada bagian dagu dan gigi depan atas mengalami sompal terkena batu

Ditangani di TKP Ambulance


9. Ali Hanafi 

Pangkat Bripka/ -

Anggota Sat Intelkam polresta balam 

Luka di bagian jidat bagian kiri terkena plang rambu- rambu akibat di lempar massa

Ditangani di TKP Ambulance


10. Rio Candra

Pangkat Briptu/97080780

Brimobda Lampung

Luka pada dagu kanan akibat terkena lemparan batu

Ditangani di TKP Ambulance


Polda Lampung menyesalkan kekerasan yang terjadi dalam aksi tersebut. “Kami sangat menghormati hak menyampaikan pendapat di muka umum. Namun jika dilakukan dengan cara yang anarkis dan melukai petugas, itu sudah melanggar hukum,” tegas Kombes Yuyun.


Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi beberapa pelaku pelemparan dan akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku. 


“Kami akan proses secara hukum siapa pun yang terbukti menyerang aparat dalam aksi ini. Negara tidak boleh kalah oleh kekerasan,” pungkasnya.


Meski diwarnai insiden, aparat berhasil mengendalikan situasi dan membubarkan massa secara bertahap hingga sore hari. 

×
Berita Terbaru Update