MP Pesisir Barat - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), dr Budi Wiyono mengatakan terkait kasus pelecehan seksual atau asusila disalah satu sekolah dasar negeri yang ada di kabupaten Pesisir Barat dengan korban berjumlah 4 anak.
Pihak Dinas P3AKB pada hari kamis 22 September 2022 korban sudah diantarkan ke Polres Lampung Barat oleh keluarga dan UPTD PPA Pesisir Barat.
Korban sendiri sudah kita teliti apakah ada kelainan - kelaian pesikis, secara kejiwaan, tapi sampai saat ini tidak ada, masih dalam keadaan kondusif dan aman.
"Sehingga tidak perlu kita rujuk ke psikolog klinis di provinsi lampung".
Kemaren korban sudah di Berita acara Pemeriksaan (BAP), Pihak dinas tetap mengawal dan melakukan pendampingan terhadap korban yang berjumlah 4 anak.
Pihak dinas juga sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga masing - masing ketika ada keluhan dari anak (Korban) yang bersipat pisikis kita bisa langsung melakukan tindakan. Ungkapnya
Sampai saat ini korban yang sudah di BAP ada 4 anak, tapi berdasarkan keterangan dari anak - anak tersebut kemungkinan korban bisa bertambah, bisa bertambah menjadi 6 - 8 anak tapi itu belum pasti.
"Kita akan melakukan penjangkuan denga korban dan keluarga memerlukan teknis khusus belum tentu ia namun akan tetap kita selidiki apakah ada korban lain".
Oknum penjaga sekolah yang berstatus tenaga kontrak disalah satu sekolah dasar yang ada dipesisir barat sudah dilaporkan atas dugaan pelecehan. karena diduga telah melakukan tindakan asusisa terhadap anak dibawah umur.
"Pelaku sediri sedang tidak ada ditempat sehingga belum dilakukan penangkapan". Jelas kelala dinas p3akb pesisir barat
Selain itu kepala dinas P3AKB, dr Budi Wiyono Menghimbau kepada seluruh unsur yang terkait agar menginpentasikan sekolah ramah anak di kabupaten pesisir barat, baik itu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas (SD, SMP, dan SMA).
"Kita sudah punya satgas Kabupaten Layak Anak (KLA) terkait sekolah ramah anak agar ditingkatkan pembinaanya agar seluruh sekolah kabupaten pesisir barat terbina dan aktif".
Artinya komponen sekolah ramah anak yang meliputi guru, semua dewan guru, orang dewasa didalam sekolah, orang tua wali murid itu bisa bersama - sama menegakan sekolah ramah anak agar anak aman, nyaman ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah, pada saat pulang dan sampai dirumah. Pungkasnya (Rido)
