Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bentuk Evaluasi Kemenag Akan Panggil Pimpinan Ponpes dan Madrasah

Jumat, 16 September 2022 | Jumat, September 16, 2022 WIB Last Updated 2022-09-16T12:57:49Z

 


MP Pesisir Barat - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Barat akan lakukan evaluasi terhadap seluruh Pondok Pesantren yang ada dibawah naungannya.


Hal itu dilakukan Kemenag Pesisir Barat Pasca peristiwa yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Krui, dimana seorang santri meninggal dunia akibat pertikaian sesama santri.


Kepala Kemenag Pesisir Barat Yulizar Andri didampingi Kasi Pendidikan Islam Khotob mengatakan, guna mengantisipasi hal serupa terjadi lagi pihaknya akan memanggil seluruh pimpinan Ponpes dan Madrasyah yang ada di negeri para sai batin dan para ulama untuk dilakukan pembinaan. Jum'at, (16/09/1022)


" Kita akan lakukan pembinaan kepada seluruh pimpinan Ponpes dan Madrasah," ucap Khotob Kasi Pendidikan Islam Kemenag Pesisir Barat. 


"Ada 12 Ponpes dan 49 Madarasah yang akan kita panggil untuk dilakukan evaluasi dan pembinaan, insyaallah acara itu akan kita gelar pada Rabu (21/9/2022) mendatang," Ungkapnya


Selain itu pihaknya berharap, agar kejadian tersebut tidak menjadi traumatik bagi masyarakat. Sebab kata dia, salah satu yang menjaga moral bangsa merupakan Pondok Pesantren.


"Jadi jangan sampai masyarakat itu salah berasumsi karena ada kejadian ini, seolah-olah Pondok itu salah. jangan sampai dengan kejadian ini akan menjadi momok bagi masyarakat yang ingin memondokan anaknya menjadi takut," Katanya


Dijelaskanya, kasus seperti itu baru pertama kali terjadi di seluruh Ponpes yang ada Pesisir Barat, sebelumnya tidak pernah terjadi meskipun sudah terhitungan puluhan tahun.


"Santri di Pesisir Barat ini ada ribuan orang, jangan sampai gara-gara satu orang yang melakukan kesalahan laju menghancurkan nama baik Pondok, kami sangat berharap hal seperti tidak akan terulang lagi," kata dia.


Lanjutnya, mengenai kasus yang sedang menimpa Ponpes Al Falah itu merupakan musibah dan cobaan bersama. Sebab kata dia, Pimpinan Ponpes Al Falah KH Nurhadi terkenal sangat disiplin dalam menegakan aturan.


"Setau saya Kiay Nurhadi itu sangat disiplin dalam aturan, dan selalu ketat mengawasi aktivitas santrinya, makanya kejadian ini sebenarnya pembelajaran bagi kita semua, mudah-mudahan beliau sabar dalam menghadapi cobaan ini," ungkapnya.


"Kasus ini juga semua kita terbuka tidak ada yang ditutup-tutupi, Kiay Nurhadi juga sangat terbuka," lanjutnya.


Kemudian, untuk proses hukum pihaknya telah sepenuhnya menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.


Dijelaskanya, saat ini pihaknya juga sudah mensosialisasikan perogram sekolah ramah anak di Ponpes dan Madrasah yang ada di Pesisir Barat.


“Sosialisasi tentu sangat penting, sebab diantaranya sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, dan kita berharap itu benar-benar dijalankan dengan maksimal,” jelasnya.


" Kita sangat perihatin sekali, ya Allah gitukan ini ada kasus Gontor belum selesai lalu kemudian tiba-tiba muncul di Pesisir Barat, ya Allah ada apa ini, makanya ini pembelajaran penting bagi kita semua," sambungnya.


Lanjutnya, langkah-langkah tersebut juga sudah di koordinasikan dengan Kemenag Provinsi Lampung untuk mencegah hal serupa terjadi.


"Al Falah ini sekarang sedang di uji untuk menjadi besar, iktibarnya Ponpes ini akan berbenah dan meningkatkan kewaspadaan sehingga akan semakin maju," harapnya. (Rido)

×
Berita Terbaru Update