MP Tanggamus – Seorang tahanan bernama Suarjen meninggal dunia setelah dipulangkan dari RSUD Batin Mangunang Kota Agung dalam kondisi kesehatan yang dinilai masih kritis. Keluarga menuding ada kelalaian dalam penanganan medis dan prosedur pemulangan oleh pihak rumah sakit maupun Rutan Kota Agung.
“Kami sangat kecewa. Ayah kami saat itu masih dalam kondisi sakit parah, belum bisa berjalan dan sulit berbicara. Tapi pihak rumah sakit terburu-buru memulangkan ayah ke rutan, padahal hasil laboratorium menunjukkan bahwa ayah masih dalam kondisi kritis,” ujar Dendi, anak almarhum kepada wartawan, Senin (8/7/2025).
Dendi menyebut ayahnya dipulangkan dari RSUD ke Rutan Kota Agung pada Jumat (4/7/2025). Keesokan harinya, Sabtu sore, keluarga mendapat kabar bahwa Suarjen telah meninggal dunia.
“Yang paling menyakitkan, kami tidak sempat melihat beliau untuk terakhir kalinya,” lanjutnya lirih.
Keluarga menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan atas dugaan penelantaran selama masa perawatan.
Wartawan menghubungi RSUD Batin Mangunang untuk meminta penjelasan. Kepala Bidang Keperawatan, Desi, meminta agar konfirmasi langsung diarahkan kepada Kepala Ruangan Penyakit Dalam, Erlina.
Erlina membenarkan bahwa kondisi Suarjen saat pertama kali masuk rumah sakit memang tergolong parah.
“Pasien masuk dengan kadar hemoglobin (Hb) 3,4 dan trombosit hanya 6. Dokter menyatakan pasien mengalami kelainan darah,” ujarnya.
Terkait keputusan pemulangan, Erlina menyebut kondisi Suarjen memang belum pulih sepenuhnya.
“Pasien memang masih lemas, namun sudah dalam kondisi stabil. Dokter umum menyarankan rawat jalan apabila masih ada keluhan,” jelasnya.
Sementara itu, pihak Rutan Kota Agung menyatakan Suarjen diterima kembali dalam kondisi yang belum sepenuhnya pulih. Petugas perawatan, Maylan, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kejaksaan, pengadilan, dan keluarga.
“Kami menerima almarhum dengan kondisi Hb dan trombosit yang belum stabil. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kejaksaan, pengadilan, serta anak kandungnya. Jika terjadi penurunan kondisi, kami siap merujuk kembali ke rumah sakit. Kami juga memberikan perawatan sesuai dengan resep dari rumah sakit,” terang Maylan. (Obi/Tim)