Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rektor Lusmeilia Terus Melawan Badai Topan Unila, Ini Kata Ketum LSM InfoSOS Indonesia

Sabtu, 30 September 2023 | Sabtu, September 30, 2023 WIB Last Updated 2023-09-30T14:06:17Z


MP Bandar Lampung Wanita perkasa kelahiran Palembang 10 Mei 1965 dari pasangan Razioen dan Lensiyana itu adalah Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M yang resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Lampung (Unila) periode 2023 – 2027 oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Ir. Suharti, M.A., Ph.D di Gedung Kemendikbud Jakarta 18 Januari 2023.


Prof. Lusmelia menggantikan Rektor Unila Karomani yang harus terhenti secara tidak hormat karena terkena OTT (Operasi Tangkap Tangan) terkait suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung tahun 2022.


Tugas dan tanggung jawab berat yang diamanahkan kepada Prof. Lusmeilia sebagai Rektor baru untuk dapat mengembalikan citra baik Universitas Lampung yang tercoreng karena kasus OTT mantan rektor sebelumnya, tentu bukanlah pekerjaan mudah. Perlu energi dan strategi besar.


Sementara dalam perjalanan Pof. Lusmeilia untuk sampai menjadi orang nomor satu di Universitas Lampung ternyata tidaklah mulus dan mudah, bahkan cenderung kurang mendapat dukungan dari 47 anggota Senat Universitas Lampung. 


Hal ini terlihat pada saat tahap awal pemilihan calon rektor Unila, Prof. Lusmeilia hanya mendapat dukungan 7 suara jauh dibawah calon rektor lainnya yakni Prof. Ir. Suharso, PhD dengan 21 Suara dan Prof. Dr. Dr. Asep Sukohar, Sked, Mkes dengan 10 Suara.


Tetapi garis tangan dan dewi keberuntungan rupanya harus berpihak kepada Prof. Lusmeilia, karena pada saat pemilihan rektor Unila tahapan akhir Prof. Lusmeilia justru unggul 44 suara dari 71 suara yang berasal dari 46 suara senat Unila dan 25 suara dari kementerian yang mengungguli Prof Suharso diposisi kedua dengan perolehan 21 suara dan Prof. Asep Sukohar 6 suara.


Keberuntungan ini disinyalir tidak lepas dari suara dari kementerian yang 50  prosen lebih dari suara senat Unila. Artinya kemenangan Prof Lusmeilia terpilih menjadi rektor Unila karena dukungan pusat. 


Setelah dilantik Prof. Lusmeilia menjadi rektor Unila perempuan pertama, langsung bergerak cepat yang hampir tak kenal lelah untuk membenahi Unila setelah tercoreng tajam, tentu bukan tanpa aral melintang tetapi berlahan Unila mulai kembali membaik citranya.


Namun badai topan itu belum seutuhnya berakhir awal September 2023 Unila kembali mendapat sorotan publik terkait dugaan kecurangan dan kongkalikong tender yang ber aroma kurang sedap dengan adanya dugaan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dilingkungan kampus Unila, yaitu kecurangan proses tender Proyek rehabilitasi Gedung I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) senilai Rp. 7,8 miliar yang akhirnya dinyatakan batal oleh Kelompok Kerja (Pokja) Unila dalam pemilihan Pengadaan Barang/ Jasa. 


Pembatalan tersebut memunculkan isyu adanya "Proyek Gedung FKIP Unila Fiktif" dan isyu tersebut langsung direspon cepat dan diklarifikasi melalui Surat Tertulis yang ditanda tangani Wakil Rektor Bidang Umum Prof Rudy yang menyatakan tidak benar tentang proses tender fisik dan pengawasan Rehabilitasi Gedung I FKIP Unila Fiktif.


Lalu apakah sudah berakhir badainya ternyata belum, kini giliran hasil pengerjaan proyek Gedung B Pasca Sarjana Fakultas Hukum yang disoal karena dianggap beberapa pihak secara kasat mata gedung tersebut dikerjakan asal – asalan, padahal gedung tersebut baru diresmikan penggunaannya oleh Rektor Prof. Lusmeilia Afriani, 24 September 2023 lalu yang dihadiri oleh para petinggi Unila antara lain Warek Bidang Umum dan Keuangan Rudy, Warek Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Anna Gustina Zainal, Warek Bidang PKTIK Ayi Ahadiatdan Dekan FH Unila Muhammad Fakih.


Pekerjaan yang diduga asal jadi  pada proyek gedung B Pasca Sarjana Fakultas Hukum tersebut memunculkan isyu baru, pasalnya banyaknya proyek berindikasi bermasalah di Universitas Lampung karena adanya dugaan permainan proyek yang mengatur sekelompok rekanan yang disebut – sebut berinisial N oknum yang pernah menjadi anggota legislatif dan diduga merupakan orang kepercayaan salah satu wakil rektor.


Belum lagi masalah Proyek Revitalisasi Masjid Al Wasi’i Universitas Lampung yang sempat tertunda dan mulai dibangun lagi dengan ditandai dilakukan Groundbreaking oleh Rektor Karomani tahun 2022 lalu. 


Pembangunan lanjutan Masjid Al Wasi’i yang menelan biaya lebih kurang Rp. 35 miliar tersebut telah menyelesaikan pekerjaan tahap pertama yaitu pembangunan struktur masjid dan tahun ini 2023 merupakan pekerjaan tahap dua yaitu pengerjaan arsitektur masjid, yang ditargetkan tahun 2023 ini Masjid Al Wasi’i sudah dapat digunakan. 


Tetapi menurut beberapa sumber bahwa pengerjaan arsitektur masjid Al Wasi’i diperkirakan tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu kecuali apabila pengerjaan dikebut 3 shift yang artinya dikerjakan secara non stop selama 24 jam.


Dan ini artinya akan ada persoalan baru terkait pembangunan revitalisasi masjid Al Wasi'i yang ditargetkan akhir tahun 2023 ini harus sudah dapat digunakan kembali. 


Situasi dan kondisi Universitas Lampung yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri Kebanggaan Masyarakat Lampung tersebut mendapat perhatian Junaidi Farhan (Ketua Umum LSM InfoSOS INDONESIA) salah satu aktivis LSM yang pernah aktif mengkritisi pembangunan dan kebijakan - kebijakan di rektorat Unila medio tahun 2010an menurutnya dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang di Unila bukan hal baru yang merupakan penyakit lama tetapi tidak seburuk akhir - akhir ini.


“Kalau kita perhatikan akhir - akhir ini persoalan dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang di Unila itu telah mencapai klimaks terburuknya, sebagai contoh Unila itu saat ini telah mencatatkan sejarah terburuk dengan adanya keserakahan dan ketamakan petingginya yang terkena OTT yang saat ini sedang menjalani hukumannya. Soal dugaan penyimpangan penerimaan mahasiswa baru, masalah wisuda kelulusan dan kongkalikong proyek memang dari dulu terindikasi sudah ada tetapi mungkin baru bisa terungkap setelah Prof Aom (Mantan Rektor Karomani) tertangkap tangan oleh KPK”, ungkap bang Farhan (Junaidi Farhan Ketum LSM InfoSOS INDONESIA).


"Ya kita berharap ibu Lusmeilia mampu menata Unila dan mengembalikan citra sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Lampung ini, walau mungkin agak berat bagi beliau, dan kita sebagai masyarakat Lampung wajib peduli dan mendukung rektor yang baru (Prof. Lusmeilia) beserta Civitas Akademika untuk membenahi Unila agar lebih baik, atau paling tidak mengembalikan citra positif Unila yang sempat tercoreng itu”, tegasnya kepada media.


Ditanya apakah LSM InfoSOS akan kembali lagi sebagai salah satu lembaga kontrol sosial mengkritisi kebijakan dan pekerjaan di Unila? “kalau soal itu kami LSM InfoSOS selalu kritis tetapi caranya yang berbeda, kalau dulu agak slengean sekarang sedikit profesional lah”, candanya sembari mengakhiri percakapan. (Sabtu 30/09/2023).(Farhan)

×
Berita Terbaru Update