Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Oknum ASN Di Lamtim, Diduga Lakukan Pungli Dengan Dalih Buat KTP & KK

Jumat, 24 Februari 2023 | Jumat, Februari 24, 2023 WIB Last Updated 2023-02-24T13:07:00Z

 

Poto Warga Bersama ASN Kecamatan yang Diduga Telah Melakukan Pungli dalam Pembuatan KTP dan KK

MP Lampung Timur - Salah seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas diwilayah Kecamatan Margatiga Kabupaten Lampung Timur, Diduga melakukan pungli dengan dalih untuk membuat Kartu Keluarga (KK) beserta buat Kartu Tanda Penduduk (KTP).


Berdasarkan keterangan yang di sampaikan oleh salah seorang warga desa Tanjung Harapan Kecamatan Margatiga Kabupaten Lampung Timur, yang berinisial (ESP), selaku korban menjelaskan, yang mana keterangan korban tersebut telah dihimpun oleh awak MediaPanglima.com pada Jum'at tanggal (24/2/2023).


"Pada tahun 2020 lalu saya hendak memecahkan KK, untuk memisahkan anak saya dari kartu keluarga saya, karena anak saya sudah menikah. Lalu pada saat itu saya meminta kepada keponakan saya untuk membuat KK dan KTP anak saya yang baru, kemudian keponakan saya, memberitahu saya, kalau mau bikin KK sama KTP yang baru, coba datengin aja buk Tri, dia selaku pegawai negeri di Kecamatan Margatiga, kata keponakan saya, "ungkap ESP.


Tambah ESP, "Lalu saya medatangi buk Tri tersebut untuk minta tolong dibuatkan KK sama KTP anak saya itu, kemudian pada saat itu saya diminta uang sebesar Rp.100.000 oleh buk Tri."


Berselang tiga hari kemudian pada sore hari buk Tri nelpon saya dan dia minta lagi uang tunai sebesar empat ratus ribu rupiah (Rp.400.000) dia bilang nanti sekalian dibuatkan surat nikah anak saya itu, dia bilang sore ini juga duit empat ratus ribu itu harus ada, sedangkan pada saat itu saya benar-benar belum punya uang sama sekali.


"Lalu saya berusaha mencari uang itu dan saya pinjam sama kawan saya pada sore itu juga, alhamdulilah saya dapat pinjaman uang yang diminta oleh buk tri sebesar empat ratus ribu rupiah tersebut, "imbuh ESP selaku korban.


Pada hari yang sama, tim dari awak media mencoba menemui Tri yang diduga sebagai pelaku untuk dikonfirmasi atas informasi yang telah disampaikan oleh korban.


Terkait prihal tersebut Tri mengakui perbuatannya, iya memang benar saya terima uang dari orang itu, tapi saya gak minta dia sendiri yang ngasih ke saya, dan uang yang empat ratus ribu itu bukan saya yang makan uang itu tapi orang Kantor Urusan Agama (KUA), "pungkas Tri.


"Dan orang yang nyuruh sampean kesini itu saya tau kok, dia kenal deket dengan saya, bahkan orang itu pernah saya kasih uang karena saya kasian sama dia, maka nya gak saya pulangin uang nya karena dia pernah dateng ke rumah saya ini bawa orang entah saudara nya apa kawan nya bawa badik, dari situ saya males nemuin dia," Ucap Tri.


Menangapi ucapan bu Tri, ESP selaku korban menerangkan, bahwa benar buk Tri pernah ngasih saya uang sebesar dua ratus ribu rupiah (Rp.200.000), waktu dia ngasih saya uang itu, dia minta imbalan agar supaya saya nyoblos Dawam sebagai calon Bupati waktu Pilkada, dan memang benar saya pernah dateng kerumahnya Tri sama saudara saya, tapi saya gak bawa apa-apa, justru suami nya buk Tri, yang mengeluarkan senjata tajam dan ditarok nya diatas meja, "tutur ESP (Fatul/tim)

×
Berita Terbaru Update