Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pembangunan Gedung RPS SMK PGRI Kecamatan Limau, Diduga Asal jadi

Kamis, 17 November 2022 | Kamis, November 17, 2022 WIB Last Updated 2022-11-17T14:23:49Z

 


MP Tanggamus -- Pembangunan gedung RPS SMK PGRI Limau, dimana diketahui menelan anggaran sebesar 1,16 millyar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus  (DAK),patut lah di pertanyakan. Pasal nya, pembangunan yang berukuran, 9 x 30 M itu di duga nampak di kerjakan asal jadi dan tidak  sesuai harapan. Hal itu dapat terlihat dari fisik bangunannya terutama pemasangan baja ringan terlihat bentangan nya sangat jarang dan pasangan keramik juga hanya KW sehingga nampak kurang bagus serta susunan tidak rapi, Kamis (17/11/2022).


Disisi lain, tidak ada pengawas pasilitator. Pada saat awak media mendatangi sekolah tersebut, tampak Tidak seorang pun pelaksana kegiatan /sarpras sekolah di bangunan tersebut. Pada pengerjaan bangunan itu, terlihat hanya para pekerja yang ada, dan sedang melakukan pemasangan keramik serta pengecatan  dalam ruangan yang mengunakan cat berkualitas rendah.


Dengan terlihat hal demikian, kuat dugaan bahwasanya bangunan tersebut di kerjakan dengan asal-asalan.


Sementara ditempat terpisah, awak media menemui pemilik yayasan SMK PGRI Limau, yaitu, Ahmad Yani, dalam penjelasannya, dia mengatakan bahwasanya semua kegiatan pembangunan gedung tersebut sudah sesuai dengan RAB yang ada, dan bahkan termasuk juga terkait realisasi dana BOS dengan jumlah siswa 100 siswa lebih.


"Pengerjaan bangunan gedung itu, semua nya sudah sesuai dengan RAB yang ada," jelas Ahmad Yani.


Namun adanya pernyataan tersebut, berbanding terbalik dangan apa yang ada di lapangan.


Mengenai pernyataan Ahmad Yani itu, beberapa guru yang tidak mau di sebutkan namanya, mereka menjelaskan bahwa mereka di gaji secara jam hidup dalam arti apabila hadir dan mengisi jam belajar baru di hitung. Jadi, apa yang di sampaikan ketua yayasan bahwa 48 jam perminggu, itu tidak sampai.


"Kami digaji apabila kami hadir dan mengisi jam pelajaran, dan apa yang dikatakan bapak Ketua yayasan 48 jam, itu tidak sampai segitu pak, karna jam kami berbeda beda," Jelas beberapa guru yang namanya tidak ingin disebutkan.


Dari hal itu, patut di duga banyak kecurangan dalam semua kegiatan nya dan patut diduga juga untuk memperkaya diri sendiri. (Ihsan)

×
Berita Terbaru Update