Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

P3AKB Pesisir Barat Adakan Pelatihan Manajemen Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Rabu, 19 Oktober 2022 | Rabu, Oktober 19, 2022 WIB Last Updated 2022-10-19T07:01:55Z


MP Pesisir Barat - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melalui Dinas PPPA & KB menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2022. bertempat di Aula Hotel Sunset Beach, Pekon Way Redak, Kecamatan Pesisir Tengah. Rabu (19/10/2022) 


Hadir dalam acara kadis PPPA dan KB dr.Budi Wiyono, Para peserta perwakilan sekolah dasar sampai sekolah menengah atas yang mewakili dari delapan kecamatan, Para Narasumber.


Ketua Pelaksana Kadis PPPA & KB dr. Budi Wiyono menyampaikan, tujuan kegiatan pelatihan ini adalah salah satu bentuk pencegahan terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.


Dengan mengoptimalkan perlindungan perempuan dan anak serta meningkatkan peran tanggung jawab masing-masing stakeholder terhadap korban kekerasan perempuan dan anak yang dilakukan secara konferhensif dan berkelanjutan melalui penanganan manajemen kasus.


Selain itu dihari kedua ini menyampaikan materi pelatihan mengenai data kasus kekerasan perempuan dan anak sampai dengan akhir bulan Oktober 2022.


Manajemen kasus merupakan pendekatan yang tepat dalam merespon kompleksitas permasalahan perlindungan perempuan dan anak di indonesia saat ini. 


Melalui manajemen kasus, penanganan permasalahan terkait perlindungan perempuan dan anak dapat dilakukan secara komperhensif dan berkelanjutan. Ujarnya


Sely fitriayani pemateri sebagai direktur eksekutif Lembaga Advokasi Perlindungan Anak (Lada) damar lampung menyampaikan materi perlindungan anak dan perempuan, sangat penting perlindungan terhadap anak dan perempuan, hak hak anak yang harus dilindungi, memberi pemahaman apa saja yang termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.


Hal ini penting disampaikan sebagai pondasi para guru dalam mendidik anak anak dan kesadaran serta partisipasi terlibat dalam penangan kasus kekerasan perempuan dan anak di kabupaten pesisir barat. Kata Sely


Masayu Dewi salah satu peserta dari sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 22 Krui menyampaikan sangat bahagia sekali dengan adakannya acara seperti ini.


"Kami sebagai dewan guru atau tenaga pendidik mendapatkan ilmu atau pengetahuan baru mengenai kasus yang ada di sekolah dan mendapatkan solusinya dengan adanya acara seperti ini menjadi lebih mengerti lagi. 


Kalau ada kasus tentang kekerasan terhadap anak minimal sudah tau langkah apa yang akan diambil dalam menangani kasus yang ada disekolah smpn 22 krui kecamatan lemong.


"Selain itu harapannya kedepan akan kami adakan usulan untuk satgas sekolah ramah di smpn 22 krui".


Dari hasill dari kegiatan ini akan lebih mengutamakan bimbingan serta membina siswa yang melakukan kesalahan bukan dengan memberi hukuman kepada murid siswa ataupun memponis kepada mereka dengan kesalahan yang dilakukan siswa tersebut. Pungkasnya. (Rido)

×
Berita Terbaru Update