Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemkot Targetkan 2 Pekan Kedepan Harga Telur Akan Turun

Sabtu, 27 Agustus 2022 | Sabtu, Agustus 27, 2022 WIB Last Updated 2022-08-31T12:38:17Z

MP Bandar Lampung - Tingginya harga telur saat ini yang mencapai angka Rp30 ribu perkilogram membuat masyarakat dan kaum ibu rumahtangga menjerit.

Diketahui, Kelangkaan itu disebabkan habisnya stok telur yang di beli oleh pemerintah untuk pembagian Program Keluarga Harapan (PKH) sehingga para pedagang tidak mendapatkan banyak stok telur.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol membenarkan bahwa tingginya harga telur disebabkan karena keluarnya Bantuan Sosial dari Pemerintah (PKH) sehingga stok telur para pedagang berkurang.

"Bansos kan barusan turun, nah bansos ini ada yang dalam bentuk telur, jadi stok yang di pasar berkurang, kebutuhan tetap sehingga harga pasti naik," kata Wilson saat dimintai keterangan, Sabtu (27/8/2022).

Selain itu, hasil produksi dari peternak ayam juga menjadi penyebab tingginya harga telur saat ini.

"Ditambah waktu covid kemarin kan ternak ayamnya berkurang, jadi produksi telur juga berkurang juga. Telur kita ini sumbernya dari kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan, punya kita kan cuma sedikit," ujarnya.

Wilson berharap, harga telur di Bandar Lampung akan segera stabil kembali setelah bantuan sosial dari Pemerintah selesai.

"Mudah-mudahan segera bisa stabil, mungkin dalam 1 sampai 2 minggu ini bisa stabil ketika telur dari bantuan bansos itu selesai," paparnya.

Dia menyampaikan target, bahwa 2 pekan kedepan harga telur akan kembali turun.

"Awal september targetnya insyaallah turun. Harga normal telur itu antara Rp22 ribu sampai Rp25 ribu," ucapnya.

"Berdasarkan informasi dari menteri sosial kan, insyaallah harga akan turun dalam dua minggu," sambungnya.

Dengan terbatasnya stok telur di Bandar Lampung, Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung masih menunggu hasil koordinasi untuk menggelar pasar murah telur.

"Nanti kita tunggu lah dari koordinasi. 
Program khusus kan gak ada, kita gak bisa memprediksi," tutupnya. (NR)
×
Berita Terbaru Update