Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Muat Gas Elpiji Dari Palembang Menuju Muntok, Kapal Leoton 3 Diamankan Komandan KRI Silea

Kamis, 28 April 2022 | Kamis, April 28, 2022 WIB Last Updated 2022-04-28T09:39:55Z


MP Bangka Barat -- Komandan Kapal Republik Indonesia (KRI) Silea, Mayor Laut Deny Purwanto tak menepis pihaknya telah mengamankan kapal Leoton 3 bermuatan Gas Elpiji dari Palembang menuju Muntok, Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung, Rabu (27/4/2022).


Kapal tersebut diamankan pagi tadi saat berlayar dari Palembang menuju Pelabuhan Tanjungkalian, Muntok.


“Oh iya (diamankan-ed), “ujar Deny Purwanto di hubunggi suarapos.com grup suarabangka.com melalui sambungan seluler, Kamis (27/4/2022) pukul 22.30 WIB.


Deny engan berkomentar banyak saat ditanya terkait apa pengamanan kapal muatan Gas Elpiji tersebut dilakukan.


“Mohon maaf bang saya tidak punya kapasitas untuk menjelaskan di handphone,”katanya.


Dikatakan Deny bila pihaknya telah menyerahkan kapal tangkapan Gas Elpiji tersebut ke Lanal Palembang. Untuk konfirmasi dia mengajurkan untuk menghubungi pihak Lanal Palembang.


“Kalau ada yang mau disampaikan mungkin ada perwakilan saja, sementara saya serahkan ke Lanal Palembang,” terangnya.


Beredar informasi kapal yang mengangkut gas elpiji Leoton 3 dari Palembang menuju Muntok, Kabupaten Bangka Barat tidak bisa bersandar di Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok. Sebab diduga akibat diamankan KRI Silea milik TNI AL, Rabu pagi, 27 April 2022.


Kapal tersebut biasa setiap hari mengangkut pasokan gas elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari hari.


Sementara ketika informasi tersebut dikonfirmasi ke Humas PT BMJA sebagai pemasok.gas elpiji tersebut membenarkan informasi tersebut.


“Iya bang tadi sore saya di infokan oleh kantor begitu di amankan KRI Silea 858 saat berlayar dari Palembang menuju Tanjung Kalian Muntok, “ujar Riandi Humas PT BMJA saat di hubungi melalui telepon seluler miliknya.


Dia juga mengatakan untuk dokumen pelayaran semuanya dalam kondisi lengkap dan sudah mendapatkan izin berlayar dari pihak kesyahbandaran. Hingga malam ini kapal belum diizinkan berlayar dan masih lego jangkar di Palembang.


“Semunya masih ditahan, kapal berikut tongkang yang membawa skidtank berserta sopir mobilnya dengan alasan tidak ada asuransi kapal dan tongkang. Tadi saya chek di admin kantor semua dokumen lengkap dan sudah diizinkan syahbandar untuk beraktifitas,” ungkapnya.


Padahal, kata Riandi, stok yang ada di pabrik pengisian hanya cukup untuk 2 hari. Sedangkan pasokan yang akan diambil di Pertamina Palembang sebanyak 195 ton.


“Kita udah cek tadi bahwa stok kita yang ada hanya cukup untuk 2 hari. Tadinya hari ini akan masuk sebanyak 195 ton. Namun kapal kita belum di izinkan untuk berlayar, mudah mudahan ada jalan keluarnya,” kata Riandi. (SH)

×
Berita Terbaru Update