MP Aceh Timur - Bencana Alam yang melanda di beberapa daerah di Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, telah meluluh lantakkan berbagai sendi-sendi kehidupan Masyarakat, baik yang berada di hulu termasuk di dataran rendah dan muara serta Tim Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) kewalahan menyelamatkan dan mengevaluasi warga.
Banjir bandang disertai hujan mulai terjadi sejak 25 s/d 27 November 2025, rangkuman liputan awak media (kehilangan akses jaringan telpon/internet).
Adapun beberapa titik lokasi banjir terparah menurut informasi yang diterima oleh awak media adalah Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Kuala Simpang.
Dampak akibat banjir tersebut, pemukiman masyarakat hancur lebur, termasuk harta benda bahkan kehilangan nyawa akibat terseret arus banjir yang sangat kencang, seperti di kecamatan Idi Tunong 3 orang meninggal dunia terseret arus serta di beberapa titik lainnya di Aceh Timur.
"Begitu juga dengan infrastruktur, hancur lebur, termasuk pasar-pasar ekonomi masyarakat juga ikut terdampak," ujar Tim Media Panglima, Senin (01/12/2025).
Untuk sampai saat ini, jumlah korban jiwa belum dapat diperhitungkan secara pasti baik yang luka, meninggal dunia. Bahkan jumlah warga yang hilang akibat terseret arus belum ada data konkrit yang diterima oleh awak media, akibat jaringan komunikasi terputus.
Hasil informasi sementara, mulai update tanggal 29 November 2025, banjir mulai berangsur-ansur surut serta warga dari berbagai Kabupaten terlihat di salah satu Kota Idi Aceh Timur mulai merapikan barang-barang.
"Selain itu diberbagai titik daerah warga terlihat mulai dilanda kelaparan, akibat stok persedian telah dibawa banjir serta toko sembako beberapa tempat tenggelam," imbuhnya.
Hingga berita ini diterbitkan masyarakat sangat membutuhkan penanganan bantuan sembako baik dari pemerintah maupun pihak lainnya.
