Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Waspada DBD, Tercatat 8 Kasus Kematian Awal Tahun 2024 Di Lampung

Jumat, 16 Februari 2024 | Jumat, Februari 16, 2024 WIB Last Updated 2024-02-16T08:45:48Z
MP Lampung - Provinsi Lampung waspada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) usai pada Januari hingga 15 Februari 2024 terdapat 678 kasus dengan kasus kematian mencapai 8 jiwa.
Hal ini berdasarkan data yang diterima Tim Media Panglima dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Jum'at, (16/02/2024). 

Berdasarkan data yang diterima kasus kematian berada di Kabupaten Lampung Utara sebanyak 2 kasus, Lampung Tengah 1 kasus kematian, Lampung Timur 2 Kasus Kematian dan tertinggi di Pesisir Barat yakni, 3 kasus kematian.

Sementara data kasus DBD masing-masing kabupaten/kota sebagai berikut, mulai Bandar Lampung 18 kasus, Lampung Utara 169 kasus, Lampung Tengah 182 kasus, dan Lampung Selatan 27 kasus. Kemudian Lampung Barat dan Tulang bawang Barat 0 kasus.

Selanjutnya Tulang Bawang tercatat 7 kasus, Tanggamus 18 kasus , Metro 24 kasus, Lampung Timur 54 kasus, Way Kanan 32 kasus, Pesawaran 28 kasus, Mesuji 47 kasus, Pringsewu 21 kasus, dan Pesisir Barat 51 kasus.

Jumlah kasus pada bulan Januari saja di Lampung tercatat meningkat. Pada Januari 2024 di Lampung total ada 562 kasus DBD dan 2 kasus kematian. Sementara pada Januari 2023 yang berjumlah 278 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli mengatakan adanya peningkatan ini karena curah hujan tinggi di awal tahun. 

"Peningkatan kasus ini karena awal tahun ini Lampung cukup tinggi curah hujannya," kata Edwin.

Terkait kondisi ini, Dinkes Provinsi Lampung mengajak semua masyarakat mewaspadai DBD di Lampung akan berkembang menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa). 

Oleh karena itu, Dinkes sudah memberikan surat Edaran mengenai Kewaspadaan Peningkatan Dengue kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

"Kami juga sudah berkoordinasi dalam upaya preventif dan promotif dengan kemandirian masyarakat melalui GIRIJ (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik) dengan lintas program dan lintas sektor untuk melaksanakan PSN 3M Plus di Tempat-tempat umum (TTU) dan Institusi-institusi untuk mencapai ABJ ≥ 95%," ungkapnya.

Dinkes juga melakukan penguatan Surveilans Dengue /DBD yang dapat di monitor sebagai alat kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus serta respon cepat penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa).

"Kami juga melakukan pengendalian vektor secara terpadu baik kegiatan program yang dilaksanakan unit/sektor yg terlibat baik pemerintah, swasta, mayarakat," terangnya.

Kemudian meningkatkan deteksi dini infeksi dengue di PKM dengan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) NS1 atau RDT Combo, dan logistik lainnya seperti Larvasida, insektisida.

Membentuk/merevitalisasi kembali Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Dengue di TK Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan dan kegiatan penanggulangan Dengue/DBD dimasukkan dalam kegiatan perencanaan daerah dan memperkuat regulasi penanggulangan Dengue di TK Kabupaten/Kota, kecamatan sampai pada tingkat Desa/Kelurahan. 
(TIM MP) 
×
Berita Terbaru Update