 |
| Poto Kepala Sekolah dan Ketua Komite SDN 1 Totoharjo, Kec. Purbolinggo, Kab. Lampung Timur |
MP Lampung Timur - Sekolah Dasar Negeri Satu (SDN 1) Totoharjo Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, diduga melakukan penarikan uang terhadap siswa wali murid yang mengatas namakan komite untuk merehab kantin dengan jumlah berpariasi persiswa nya, Sabtu tanggal (11/2/2023).
Supinatun selaku kepala SDN 1 Totoharjo Purbolinggo, menjelaskan kepada awak media saat ditemui diruang kerjanya terkait ada nya informasi penarikan uang komite terhadap siswa wali murid itu, dirinya mengatakan bahwa dia tidak tau menau.
"Silahkan saja sampean konfirmasi secara langsung terhadap pak Loso selaku ketua komite di Sekolah ini, nanti saya panggilkan kebetulan beliau ada disini sedang mengawasi tukang yang lagi bekerja merehap kantin sehat di Sekolah Dasar kami. Memang betul pada saat itu kami mengadakan rapat sebelum nya, tapi dalam acara rapat tersebut saya tidak membahas masalah penarikan uang sumbangan untuk komite," Ujar Kepsek.
Lalu kemudian, Sambung Kepsek, "Rapat tersebut dilanjutkan oleh ketua komite nya, dan apa yang disampaikan oleh ketua komite kepada para wali murid saya tidak tau menau, karena saya tidak ikut dalam acara rapat itu, karena saya sudah meninggal kan ruang rapat, "pungkas Supinatun selaku kepsek.
Selanjut nya, Loso selaku ketua komite SDN 1 Totoharjo menyampaikan pada hari dan waktu yang sama, Jum'at tanggal (10/2/2023) bahwa, "Memang benar ada nya penarikan uang di sekolah ini, tapi itu bukan paksaan itu atas kesepakatan mereka sendiri, di karenakan saya melihat kantin di sekolah ini sudah mau roboh, saya takut pada saat anak-anak lagi asik jajan tiba kantin nya roboh nimpa anak-anak," pungkas Loso
Maka dari itu Lanjut dia, "Saya adakan rapat komite terhadap seluruh wali murid dari jumlah murid yang ada di SDN 1 Totoharjo ini sebanyak dua ratus empat puluh empat siswa, untuk membahas masalah sumbangan agar dapat merehap kantin di sekolah ini, yang disebut sebagai kantin sehat, untuk kenyamanan para siswa, "ungkap loso.
Masih lanjut Loso, dan untuk jumlah yang akan mereka sumbangkan itu atas kesepakatan dari mereka sendiri bukan paksaan dari pihak sekolah, ada yang mampu menyumbang sejumlah dua puluh lima ribu rupiah (Rp.25.000), ada yang lima puluh ribu rupiah (Rp.50.000), ada yang seratus ribu rupiah (Rp.100.000), dan bagi wali murid yang sudah memberikan sumbangan tersebut mereka saya buatkan surat pernyataan bahwa tidak ada unsur paksaan.
"Dan apa bila setelah kantin ini selesai direhab dan uang sumbangan dari para wali murid itu tersisa, maka rencana saya akan melanjutkan untuk merehap ruang kelas enam, untuk memasang seket memakai rolingdor biar murid nya terpisah karena anak kelas enam terlalu banyak, dan juga rehap tempat parkir sepeda motor yang di belakang tepat nya di samping kantin dan untuk hal ini sudah saya sampaikan kepada kepala sekolah nya, "pungkas Loso. (Fatul)
