Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kepala Bank Indonesia Provinsi Lampung Menghadiri TPID Dalam Rangka Persiapan Nataru

Rabu, 21 Desember 2022 | Rabu, Desember 21, 2022 WIB Last Updated 2022-12-22T03:51:14Z

MP Bandar Lampung – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Lampung, Budiyono menghadiri acara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2022 dalam acara High Level Meeting dalam rangka Persiapan menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023, di Hotel Bukit Randu, Rabu (21/12/22).


Acara tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia. Ia menjelaskan setiap menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru koordinasi rutin perlu dilakukan agar inflasi tetap terjaga, karena sesuai dengan pola yang ada saat menjelang HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) permintaan bahan pokok dan aktivitas masyarakat cenderung mengalami peningkatan sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan risiko inflasi.
Wagub Chusnunia menyebutkan, sampai dengan bulan November, inflasi Provinsi Lampung tercatat sebesar 4,85 persen yang berarti masih diatas rentang target sebesar 2 – 4 persen.

“Kita telah bersama-sama melakukan upaya keras untuk mengendalikan inflasi. Dengan waktu yang tersisa, kita melakukan sprint, akhir dari marathon pengendalian inflasi yang kita laksanakan. Untuk itu, upaya all out perlu kita lakukan,” ujar Wagub Chusnunia.

Dalam rangka pengendalian inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru, Wagub mengingatkan kembali Strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, serta Komunikasi yang Efektif.

Untuk ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga, Wagub Chusnunia menegaskan kepada seluruh pihak terkait agar berfokus pada beberapa komoditas yang rawan mengalami lonjakan seperti beras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng, telur ayam, dan daging ayam ras.

“Lakukan berbagai upaya yang diaplikasikan dalam bentuk Operasi Pasar, Gelar Pangan Murah, Kerjasama Antar Daerah, dan juga penyaluran Bantuan Sosial,” tuturnya.

Wagub juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah menyalurkan bantuan sosial dalam penanganan dampak kenaikan BBM sebesar Rp. 10,8 Milyar yang diperuntukan bagi 14.417 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Terkait kelancaran distribusi, Wagub menjelaskan agar dapat memanfaatkan platform perdagangan digital untuk memperpendek rantai pasok dan mempermudah akses ke konsumen.

Selain itu, meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar pengiriman pasokan bahan pangan tidak terganggu, termasuk penyaluran BBM dan LPG subsidi dan non-subsidi kepada masyarakat, serta penanganan jalan dan pengendalian arus kendaraan.

Selain komoditas pangan, secara historis sektor transportasi juga mengalami peningkatan harga jelang akhir tahun. Oleh karenanya, Wakil Gubernur Chusnunia perlu memastikan ketersediaan armada dan frekuensi penerbangan dan penyeberangan yang cukup untuk mengantisipasi kenaikan permintaan di akhir tahun. Apalagi Provinsi Lampung sebagai daerah perlintasan.

Perhatian selanjutnya, kata Wagub Chusnunia, adalah koordinasi dan komunikasi yang baik oleh Perangkat Daerah serta lembaga terkait lainnya untuk terus memberikan informasi yang positif pada masyarakat.

“Sampaikan perkembangan kebijakan yang telah diambil setiap saat, informasikan bahwa persediaan kebutuhan pokok aman, sehingga masyarakat diminta untuk dapat bersikap rasional dan bijak dalam pemenuhan konsumsi pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” tuturnya.

Dalam pengendalian inflasi, Wagub juga mengingatkan agar para Bupati dan Walikota dapat mengoptimalkan 6 upaya konkrit yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, yaitu:
1. Melaksanakan operasi pasar murah.
2. Melaksanakan sidak pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
3. Kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan.
4. Gerakan menanam.
5. Merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT).
6. Dukungan transportasi dari APBD.

“Saya juga mengimbau kepada Satgas Pangan agar dapat menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat selaku konsumen dalam mengkonsumsi komoditas pangan, memberikan tindakan baik melalui pembinaan maupun hukum yang berlaku sesuai peraturan, apabila ditemukan pelaku usaha yang menyimpang,” tutup Wagub Chusnunia.

Sementara itu, Asisten Perekonomian & Pembangunan, Kusnardi, menjelaskan ketersediaan dan kebutuhan bahan pangan pokok strategis di Provinsi Lampung menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur, gula dan minyak goreng dapat terpenuhi.

Kusnardi juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya dalam mengantisipasi lonjakan harga barang pokok strategis yang akan memacu inflasi daerah. (NR)
×
Berita Terbaru Update