Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Di Atas Sungai Jembatan Garuda Menyatukan Harapan Warga Pekon Umbar

Selasa, 30 Desember 2025 | Selasa, Desember 30, 2025 WIB Last Updated 2025-12-30T15:16:26Z


MP Lampung - Deru air sungai yang selama bertahun-tahun menjadi batas kehidupan warga Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, kini tak lagi menakutkan. 


Di atas aliran deras itu, Jembatan Gantung Garuda berdiri kokoh—bukan sekadar rangka baja, melainkan jembatan harapan yang lama dinanti masyarakat.


Selasa pagi (30/12/2025), suasana Pekon Umbar tampak berbeda. Puluhan warga berduyun-duyun mendatangi lokasi peresmian. 


Ada yang datang bersama anak-anak, ada pula yang berdiri lama menatap jembatan, seolah memastikan bahwa apa yang kini terbentang di hadapan mereka bukan lagi mimpi.


Bagi warga setempat, sungai selama ini bukan hanya bentang alam, tetapi juga penghalang aktivitas. 


Saat air surut, warga masih berani menyeberang. Namun ketika hujan turun dan arus meninggi, perjalanan menuju sekolah, kebun, atau fasilitas kesehatan kerap tertunda—bahkan terhenti.


Juwita, salah seorang warga, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia mengenang masa-masa ketika anak-anak harus menunggu lama atau bahkan batal berangkat sekolah karena sungai tak bisa dilintasi.


“Kami bersyukur sekali. Anak-anak sekolah itu susah kalau mau menyeberang sungai, apalagi kalau ada warga yang sakit. Sekarang kami merasa lebih aman,” ujarnya.


Ucapan terima kasih Juwita mengalir kepada Presiden, TNI, dan jajaran Kodam XXI/Radin Inten yang telah menghadirkan jembatan tersebut. Baginya, jembatan ini adalah jawaban atas kebutuhan paling mendasar masyarakat.


Panglima Kodam XXI/Radin Inten, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyebut pembangunan Jembatan Gantung Garuda merupakan bentuk kehadiran negara di wilayah yang selama ini sulit dijangkau.


“Ini adalah perintah Presiden untuk membuka akses, mempercepat pembangunan, serta mendorong perekonomian masyarakat. Anak-anak harus bisa sekolah dengan aman, dan warga harus mudah beraktivitas,” katanya.


Jembatan sepanjang 120 meter itu dibangun dalam waktu relatif singkat, sekitar enam hari. Prosesnya melibatkan gotong royong masyarakat, menjadikan jembatan ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga hasil kebersamaan warga Pekon Umbar.


“Tidak ada kesulitan berarti dalam pembangunan. Kami berharap masyarakat menjaga jembatan ini karena manfaatnya sangat besar,” tambah Kristomei.


Bupati Tanggamus, Mohammad Saleh Asnawi, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas keterlibatan TNI dalam pembangunan infrastruktur daerah. 


Ia menilai Jembatan Gantung Garuda akan menjadi penggerak baru roda ekonomi dan pembangunan masyarakat.


“Jembatan ini diharapkan membuka akses yang selama ini terhambat, sehingga perekonomian dan pembangunan masyarakat bisa tumbuh lebih cepat,” ujarnya.


Kini, Jembatan Gantung Garuda tak hanya menghubungkan dua sisi sungai. Ia menghubungkan harapan—antara rumah dan sekolah, antara kebun dan pasar, antara keterisolasian dan masa depan yang lebih terbuka bagi warga Pekon Umbar. (*)

×
Berita Terbaru Update