Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Setengah Pekerjaan Rampung, Rehabilitasi Irigasi Wonomerto Siap Pulihkan Akses Air ke Sawah Petani

Jumat, 28 November 2025 | Jumat, November 28, 2025 WIB Last Updated 2025-11-28T06:11:52Z


Lampung Utara - Proyek rehabilitasi saluran irigasi di Dusun, Desa Wonomerto, Kabupaten Lampung Utara, terus menunjukkan progres signifikan. Hingga akhir November, pengerjaan yang dilaksanakan melalui program Kementerian Pekerjaan Umum itu telah mencapai sekitar 50 persen, mencakup perbaikan struktur saluran lama, penguatan pasangan, pembersihan sedimen, hingga normalisasi jalur aliran menuju area persawahan.

Pengawas Pelaksana Lapangan, Rizal Setiawan, menjelaskan bahwa rehabilitasi ini bertujuan memulihkan kembali fungsi saluran yang selama ini menurun akibat kerusakan berulang. Sejumlah titik bangunan lama mengalami degradasi struktural, seperti pasangan retak, perubahan kemiringan, hingga abrasi dasar saluran.

“Kerusakan-kerusakan itu kami perbaiki satu per satu. Struktur lama yang rapuh kami bongkar, kemudian diganti dengan pasangan baru yang lebih kuat. Sedimen yang menumpuk juga kami keruk untuk mengembalikan kapasitas aliran. Dengan normalisasi ini, saat nanti selesai, debit air akan kembali stabil dan mampu mengairi sawah sesuai desainnya,” ujar Rizal.

Ia menambahkan bahwa pembersihan sedimen menjadi prioritas untuk mengembalikan elevasi dasar saluran. 

“Kalau dasar dangkal, aliran air pasti terganggu. Karena itu rehabilitasi ini benar-benar mengutamakan pemulihan fungsi hidrolika saluran,” kata Rizal.

Selain perbaikan struktur, penguatan titik rawan menggunakan beton sikat dan revetment juga dilakukan untuk meminimalkan kerusakan ulang pada musim penghujan.

Rizal menegaskan bahwa seluruh proses ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan jaringan irigasi bekerja optimal.

“Pemerintah sangat serius memperbaiki jaringan irigasi, karena ini menyangkut kebutuhan dasar petani. Kami diminta menjaga kualitas pekerjaan agar manfaatnya benar-benar terasa setelah proyek rampung,” tegasnya.

Proyek rehabilitasi yang tengah berjalan ini mendapat respons positif dari warga, meski aliran air belum dapat dirasakan karena pengerjaan masih berlangsung. Heri, salah satu warga mengatakan perbaikan ini memberi harapan besar bagi peningkatan produktivitas pertanian desa.

“Airnya memang belum ngalir karena salurannya masih dibenerin. Tapi kalau diliat, pengerjaannya rapi dan benar-benar dibenahi dari dasar. Kalau nanti aliran sudah normal, kami yakin pola tanam petani bisa kembali teratur. Itu sangat menguntungkan bagi petani,” ujar Heri.

Ia menambahkan, saluran irigasi lama sering tersumbat sedimen sehingga air tidak pernah rata masuk ke petak sawah. 

“Kalau rehabilitasi ini tuntas, aliran air bakal lebih merata. Artinya, hasil panen bisa lebih baik. Itu dampak langsung yang sangat kami harapkan,” ujarnya.

Warga lain, Leman, juga menilai proyek ini penting sebagai pondasi jangka panjang bagi ketahanan pangan desa.

“Kalau saluran sudah kuat dan lancar, petani enggak lagi khawatir kekurangan air saat musim tanam. Itu bisa ngurangi risiko gagal panen, dan ekonomi desa otomatis ikut gerak,” katanya.

Menurut Leman, keberadaan irigasi yang baik juga mendukung keberlanjutan generasi petani di desa. 

“Petani disini lebih lagi kalau melihat infrastrukturnya memadai. Jadi enggak cuma soal air, tapi masa depan pertanian desa,” tambahnya.

Begitupun Ryan, warga lainya, melihat proyek ini sebagai bukti bahwa pemerintah memberi perhatian serius terhadap wilayah pedesaan yang sangat bergantung pada pertanian.

“Walaupun belum selesai, kami melihat pekerjaannya enggak asal-asalan. Materialnya bagus, struktur diperbaiki total. Kalau selesai sesuai desain, irigasi ini bisa memulihkan produktivitas sawah yang sudah menurun beberapa tahun terakhir. Itu manfaat besar bagi desa yang hidupnya memang dari pertanian,” ujarnya.

Rehabilitasi tersebut, kata Ryan, membuka peluang peningkatan hasil panen dan efisiensi biaya.

"Kalau air lancar, petani enggak takut kekurangan air dan hasil panen otomatis meningkat. Dampak seperti itu yang kami tunggu,” tambahnya. 

Dengan progres setengah jalan dan dukungan penuh masyarakat, rehabilitasi irigasi Wonomerto diharapkan tuntas tepat waktu dan kembali menjadi infrastruktur vital pendukung produktivitas pertanian di Lampung Utara. (*)

×
Berita Terbaru Update